Dapat Mengancam Nyawa, Ini Dia Alasan Anda Tidak Vaping di dalam Mobil
Tidak sedikit pengendara yang mengisap vape atau vaping di dalam mobil. Bagaimana tidak, vape memang sedang naik daun belakangan ini. Selain lebih sederhana dan mudah, vape dinilai lebih baik untuk kesehatan dibanding rokok konvensional.
Vaping tidak meninggalkan abu dan tidak memerlukan penggunaan api. Vape hanya menimbulkan uap dengan mengubah liquid (cairan khusus vape) di dalam cartridge-nya ketika diisap.
Mengisap vape pada ruangan khusus merokok tidak akan menjadi masalah. Sebaliknya, aktivitas ini ternyata bahaya kalau dilakukan ketika sedang berkendara. Apa saja bahayanya?
Bahaya yang Bisa Terjadi Jika Vaping di dalam Mobil
Bahaya yang disebabkan vaping ketika sedang berkendara bisa saja mengancam keselamatan Anda. Simak dulu penjelasan berikut ini agar Anda lebih berhati-hati jika ingin mengisap vape di dalam mobil.
- Mengganggu Visibilitas Pengemudi
Uap yang dihasilkan oleh vape berjumlah banyak. Bahkan, uap bisa menjadi sangat tebal jika vape terlalu lama diisap. Nah, inilah bahaya vaping di dalam mobil. Uap yang banyak dan tebal ini bisa menutup pandangan Anda.
Visibilitas yang berkurang bisa mengurangi konsentrasi. Walaupun hanya sesaat, tetap saja potensi bahaya atau kecelakaan lalu lintas tidak bisa diprediksi.
- Mengurangi Kendali Anda Terhadap Kendaraan
Memegang vape ketika berkendara dapat mengurangi kendali Anda terhadap kendaraan yang dibawa. Pasalnya, Anda memerlukan kedua tangan untuk mengatur kendali pada setir dan komponen mobil yang lain.
Hal ini akan mengganggu di saat Anda ingin memindahkan gigi, menyalakan lampu sein, atau mengatur AC. Bahkan, Anda akan kesusahan kalau ingin putar arah ketika vaping di dalam mobil.
- Perhatian Teralihkan
Mengisap vape hingga mengeluarkan asapnya memakan waktu sekitar 3-7 detik. Padahal, Anda harus selalu waspada ketika sedang berada di balik kemudi mobil. Lepas perhatian 1-3 detik saja bisa membawa malapetaka.
Tidak hanya vaping saja, sebaiknya Anda tidak melakukan aktivitas lain seperti menggunakan ponsel ketika berkendara. Kedua hal ini mengakibatkan bahaya yang sama dan dapat memicu kecelakaan lalu lintas.
- Kewaspadaan Berkurang
Selain memegang vape, waktu yang dipakai untuk meletakkannya pada konsol boks atau laci mobil bisa mengurangi kewaspadaan Anda. Tentu saja bahaya vaping di dalam mobil ini tidak boleh disepelekan!
Contohnya, ketika ada pengemudi lain yang ingin menyalip dan Anda ingin melihat spion kanan atau kiri untuk berbalik arah. Secara tidak sadar, bisa saja setir mobil jadi berbelok ke arah yang salah dan Anda tidak bisa memberikan respon dengan tepat waktu.
- Kaca Mobil Berkabut Karena Uap Menempel
Bahaya terakhir bisa terjadi ketika Anda mengisap vape ketika jendela mobil tertutup dan menyalakan AC. Residu dari uap kimia nan tebal yang dihasilkan mampu menimbulkan kabut pada kaca mobil Anda.
Pandangan Anda jadi terganggu yang mana hal ini akan memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakan lalu lintas. Tidak hanya kabut, bau dari liquid dan uap vape dapat menempel pada bangku dan plafon mobil.
Bau yang menempel dapat menyebabkan kenyaman di saat berkendara menjadi berkurang. Terlebih lagi, jika Anda atau penumpang memiliki indra penciuman yang sensitif.
Mengisap vape di dalam mobil dapat membahayakan keselamatan Anda dan pengguna jalan yang lain. Maka dari itu, sebaiknya aktivitas ini tidak dilakukan untuk menghormati hak pengemudi lain.
Bahkan, di Amerika dan Eropa sudah ada larangan untuk tidak vaping di dalam mobil. Pasalnya, salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah pengemudi yang kehilangan konsentrasi ketika berkendara.
Untuk masalah perbaikan mobil Anda bisa percayakan mobil Anda di dealer resmi Suzuki atau Anda bisa kunjungi https://suzukibengkulu.co.id/ untuk berbagai informasi selengkapnya.