-
Evaluasi Kedalaman Air
-
Jaga Jarak
-
Perlahan dan Stabil
-
Ikuti Gelombang
-
Gunakan Jalur Tengah
-
Hindari Rem Mendadak
-
Jaga Mesin Tetap Hidup
-
Matikan Mesin saat Darurat
-
Saat salah perhitungan sehingga mobil terjebak banjir yang lebih dalam dengan ketinggian air yang melampaui saluran udara atau kap mesin.
-
Muncul gejala awal mesin kemasukan air dan mengeluarkan suara brebet hendak mati.
-
Mogok? Jangan Dihidupkan Kembali
-
Cek Kondisi Mobil setelah Melintasi Banjir
Tiba-Tiba Banjir? Ini yang Bisa Anda Lakukan agar Mobil Tetap Aman
Jangan dinyalakan secara paksa jika mesin tiba-tiba mati saat mobil terjebak banjir. Sebab, hal tersebut justru akan membuat beberapa komponen menjadi rusak. Namun jika masih menyala, jalankan dengan perlahan dan stabil sambil tetap jaga jarak aman.
Pada dasarnya, hal paling mendasar jika terjebak banjir adalah tetap tenang dan mencari strategi terbaik agar bisa melaluinya dengan aman. Begini caranya.
Mobil Terjebak Banjir? Begini Cara Pengamanannya
Saat musim penghujan tiba, sebaiknya Anda mempersiapkan strategi untuk menghadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi, terutama dari bencana banjir. Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar aman dari banjir, diantaranya adalah sebagai berikut:
Sebelum memutuskan untuk menerjang banjir, sebaiknya evaluasi terlebih dahulu kedalaman airnya. Apabila debit air terlalu dalam (lebih dari setengah ban) sebaiknya urungkan niat tersebut, terutama jika tidak ada rute alternatif.
Apabila terpaksa harus menerjang banjir, sebaiknya tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Jangan terburu-buru untuk keluar dari area banjir karena hal tersebut justru akan membuat air berpotensi masuk ke saluran udara melalui knalpot.
Saat memasuki daerah banjir, usahakan untuk melaju dengan kecepatan rendah dan secara perlahan. Perhatikan pula kondisi sekitar dan selalu waspada terhadap selokan atau lubang yang tidak terlihat karena tertutup air.
Tetap tenang meski ada air yang masuk ke dalam ruang mesin. Sebab, risiko kerusakan saat menggunakan kecepatan rendah lebih minimal jika dibandingkan Anda memacu kendaraan menggunakan kecepatan tinggi.
Saat harus melewati banjir, bagian depan mobil akan menabrak air sehingga menciptakan gelombang yang bergerak maju. Pergerakannya ini searah dan dengan kecepatan tertentu sehingga meninggalkan celah yang lebih dangkal di belakangnya.
Trik agar aman melintasi gelombang tersebut adalah dengan tidak mendahului rambatan gelombang. Sebaliknya, ikuti rambatan gelombang dari arah belakang sambil memastikan laju kendaraan tetap menggunakan kecepatan yang stabil.
Bila memungkinkan, saat mobil terjebak banjir usahakan menggunakan jalur tengah. Sebab, pada umumnya air di pinggir jalan lebih dalam dibandingkan tengah sehingga jalur tengah lebih aman untuk dilewati.
Intinya, gunakan jalan dengan debit air yang lebih dangkal demi keselamatan Anda dan mobil.
Saat melintasi area banjir sebisa mungkin hindari menginjak rem secara mendadak. Sebab, hal tersebut bisa menyebabkan kendaraan kehilangan traksi sehingga sulit dikendalikan.
Selama melintasi area banjir usahakan mesin kendaraan tetap hidup. Sebab, kondisi mesin yang mati membuat air masuk ke dalam sistem knalpot sehingga berdampak serius pada mesin.
Namun jika tenaga mesin kian menurun atau muncul gejala lain yang mengkhawatirkan, segera cari lokasi aman untuk berhenti dan matikan mesin mobil. Misalnya:
Dengan menerapkan cara ini membuat Anda terhindar dari risiko water hammer. Meskipun dengan mematikan mesin bisa membuat interiornya terendam air, namun biaya perbaikannya masih jauh lebih murah dibandingkan jika terkena water hammer.
Usahakan untuk tidak memaksa mesin kembali menyala ketika mobil tiba-tiba mogok saat melintasi area banjir. Sebab, memaksa mesin hidup kembali berpotensi menyebabkan water hammer (kerusakan mesin).
Apabila berhasil melewati daerah banjir, segera periksa kondisi kendaraan Anda. Perhatikan dengan cermat apakah terjadi kerusakan di bagian sistem kelistrikan, rem, mesin, dan komponen lainnya.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko terjadinya kerusakan apabila mobil terjebak banjir. Intinya, jangan nekat menerjang banjir sebelum memastikan ketinggian air dan risiko lainnya.